pasar domestik apa khabar ???

Link : mari berdikaripertamina kewalahan pasok gas

Sebenarnya dari dulu pengusaha pedagang kita mengincar pasar dalam negeri… Hanya JA’IM ~ jaga image… seolah pasar dalam negeri dengan lebih dari 200 juta penduduk tidak ada…. (pura-pura tidak tahu)…

Senin, 05 Januari 2009 00:01 WIB
Pentingnya Pasar Domestik

SAMPAI di manakah kita kuat membendung badai krisis ekonomi global yang imbasnya benar-benar akan kita rasakan pada paruh pertama tahun ini? Jawabannya ada di dalam diri sendiri, yaitu bergantung pada seberapa besar kita mampu memberdayakan potensi yang kita miliki.

Salah satu potensi besar yang sering luput dari arus utama kebijakan ekonomi kita adalah pengembangan pasar domestik. Ia baru dilirik ketika pasar ekspor sedang lesu. Dalam situasi normal, teropong ekonomi kerap diarahkan ke pasar luar negeri.

Padahal, lebih dari 70% pendapatan negara berasal dari pasar dalam negeri. Pasar ekspor hanya menyumbang kurang dari 30%. Bahkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan pada 2009 pasar domestik diperkirakan menyumbang pendapatan negara lebih dari 80%, sedangkan pasar ekspor hanya menyumbang sekitar 18%.

Data tersebut menggambarkan pasar domestik memiliki potensi yang luar biasa untuk digerakkan dan merupakan jawaban yang ampuh untuk menghadapi imbas krisis finansial global yang akan lebih dirasakan pedihnya oleh negara-negara yang bergantung pada ekspor.

Kepedihan itu terutama mendera sebagian besar negara yang kekuatan pasarnya sedang tumbuh (emerging market) yang menguasai 60% pangsa pasar ekspor ke Amerika Serikat dan negara-negara maju. Akibat krisis, permintaan dari negara-negara tujuan ekspor tersebut kini mengalami penurunan sehingga berdampak terhadap permintaan barang-barang dari negara-negara yang sedang tumbuh (emerging countries).

Karena itu, fokus mengembangkan potensi pasar domestik mestinya menjadi prioritas utama kebijakan ekonomi pemerintah tahun ini. Kendati menambah beban pada semua komponen ekonomi, fokus pengembangan potensi pasar domestik akan mampu menyelamatkan masyarakat dari imbas krisis.

Tekad yang sudah disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada malam menjelang pergantian tahun sudah tepat, namun harus lebih dikonkretkan. Tekad itu adalah memelihara pertumbuhan ekonomi di level 4,5%, menjaga daya beli masyarakat, dan memberantas barang impor ilegal.

Langkah konkret menjaga daya beli, misalnya, bisa dilakukan dengan melibatkan secara penuh produsen dalam negeri pada semua proyek negara. Bahan-bahan yang komponennya sudah bisa diproduksi di dalam negeri, seperti semen, besi lokal, dan aspal, harus dimaksimalkan dalam pengerjaan proyek negara.

Untuk memperluas pasar domestik, negara harus memberi insentif lebih berupa pembebasan pajak pertambahan nilai kepada dunia usaha yang sangat dominan memakai komponen bahan baku dalam negeri dan banyak menyerap tenaga kerja, seperti industri tekstil dan garmen. Kebijakan itu perlu dilakukan agar masyarakat tetap bisa menjangkau harga produk tersebut dan pengusaha juga diuntungkan karena pasarnya terjaga. Langkah itu harus pula dibarengi dengan perang habis-habisan terhadap penyelundupan. Jangan biarkan produk buatan China masuk secara ilegal dan menghancurkan industri dalam negeri.

Jika semua langkah itu serentak dilakukan, beban ekonomi akan terasa lebih ringan. Sebab, kita tidak bisa berharap banyak dari orang lain untuk menyelamatkan negeri ini. Mereka juga sedang dilanda kepanikan dan mencari pegangan yang kukuh agar tidak terhempas.

Kita hanya butuh membangkitkan kekuatan pada diri anak bangsa untuk menyelamatkan negeri kita sendiri. Dan, kekuatan itu ada di dalam negeri kita sendiri.

sumber:
editorialMediaIndonesia

1 thought on “pasar domestik apa khabar ???

Leave a comment